Me = U

Ri rin menggosok-gosokkan tangannya. Musim dingin telah berlalu. Namun udara malam ini sangat menusuk.

Dengan langkah ragu Ri rin berjalan menuju rumah bergaya minimalis. Ditekannya hati-hati bel itu hingga seseorang dibalik pintu terlihat memandang heran ri rin. Dilihatnya bibir mungil itu yang bergetar menahan dingin dengan giginya yang beradu.

Tanpa banyak bicara ditariknya masuk Ri rin kedalam rumah, didudukkannya Ri rin di sofa, ditinggalkannya sebentar kemudian ia kembali lagi dengan selimut tebal ditangannya. Dibalutkannya selimut itu ditubuh ri rin hingga seperti kepompong. Dibingkainya wajah ri rin dengan kedua tangan besarnya.

“Pukul 2, apa yang terjadi kalau kau tidak sampai kemari? Jika kau membutuhkan sesuatu kau bisa meneleponku sajakan, rin-ah?!” Halus laki-laki itu. Ri rin masih diam. Laki-laki itu kembali meninggalkan Ri rin.

Sekarang dengan secangkir coklat hangat dia datang dan secara perlahan diminumkannya pada ri rin.

“Siwon-ah,” pelan Ri rin. Siwon menatap Ri rin.

“Peluk aku..” Pinta Ri rin. Siwon mengkerutkan dahinya. Namun tetap melakukannya. Dibukanya selimut yang menutupi tubuh Ri rin dan ditariknya masuk ri rin dalam pelukan posesifnya. Diusapnya lembut kepala ri rin.

“Kau kenapa?” Tanyanya sambil tetap memeluk Ri rin.

“Apa kau sayang padaku?” Ri rin balik bertanya. Siwon menautkan alisnya, sesaat kemudian siwon tersenyum. ” sangat,” jawabnya. Dalam pelukannya Ri rin tersenyum.

“Aku sangat mencintai dan menyayangimu lebih dari yang aku tahu, lebih dari yang kau tahu…bahkan dari tuhan mungkin…” Siwon menggantung kalimatnya. Dalam pelukannya Ri rin merasakan kedamaian dan kehangatan.

“Aku akan menjagamu… Sampai adikku pulang dan kalian resmi menjadi suami istri…kau adalah adik yang paling aku sayangi dan aku cintai melebihi adikku sendiri…” Siwon terus berbicara dan itu membuat Ri rin menjadi sesak dan menangis tanpa suara…

“Tidurlah nanti aku akan memindahkanmu ke kamar dan aku akan menelepon ke rumahmu kalau kau ada disini…” Siwon terus mengusap punggung Ri rin pelan.

“Minho beruntung mendapatkanmu begitu juga aku karena akan mendapatkan ipar sepertimu…” Ri rin mengigiit bibirnya berusaha keras menahan tangisnya…

Takdir tuhan siapa yang bisa melawan?
Sekalipun mengorbankan perasaanmu….

Dilihat Siwon, ri rin telah tertidur dalam pelukannya. Perlahan digendongnya kekamar, diselimutinya kembali tubuh Ri rin. Di tatapnya lembut.

“Yah takkan perna ada yang tahu kalau hatiku benar-benar ada padamu…” Lirih Siwon..

FIN